My Trip My Adventure KMSY




kmsysampangyogyakarta.blogspot.com - Pengurus Keluarga Mahasiswa Sampang Yogyakarta disela-sela dalam kesibukan di program kerja, tugas kampus serta kegiatan diluar kampus kini mengadakan My Trip My Adventure bertujuan agar menambah wawasan wisata serta mengkaji berbagai sejarah Nusantara yang belum terpublis di khalayak umum agar semakin cinta atas pesona negeri ini.



Candi Ijo

Candi Ijo

Candi Ijo merupakan candi tertinggi yang ada di Yogyakarta. Nama Candi Ijo sendiri diambil dari lokasi candi berada, yaitu Bukit Ijo yang terletak di Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Bukit Ijo sendiri berada di ketinggian 410 mdpl, sehingga tidak heran jika Candi Ijo dikatakan sebagai candi tertinggi di Yogyakarta.

Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Sedangkan bangunan pada teras teratas berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, serta empat bangunan candi yaitu satu candi utama dan tiga candi perwara. Pada candi utama, terdapat sebuah bilik yang didalamnya terdapat Lingga Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Sedangkan di dalam tiga candi perwara lainnya, pengunjung dapat melihat arca candi yang konon merupakan kendaraan Dewa Siwa dan meja batu atau disebut padmasana.

Halaman candi yang ditumbuhi rumput hijau dan landscap yang membentang di depan mata membuat Candi Ijo tidak hanya incaran para pecinta sejarah dan budaya saja, tetapi juga menjadi tempat favorit bagi pengunjung yang sekedar ingin refreshing menghilangkan kepenatan. Dari Candi Ijo, pengunjung akan disuguhi pemandangan dari hamparan areal persawahan dan kampung penduduk, pesawat take off dan landing di Bandara Adi Sucipto, serta kegagahan Gunung Merapi. Candi Ijo juga masuk dalam list teratas tempat menyaksikan senja terindah di Jogja.

Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Menuju Candi Ijo, pengunjung bisa menyusuri jalan raya Prambanan ? Piyungan. Setelah melewati Istana Ratu Boko silahkan belok ke kiri mengikuti penunjuk arah menuju Candi Ijo.

Sumber: https://visitingjogja.com/12787/candi-ijo/




Lava Bantal

Lava Bantal yang berada di Berbah, Sleman merupakan salah satu kawasan geoheritage yang ada di Yogyakarta. Pemilihan nama Lava Bantal tidak lain karena bentuk bebatuan mirip bantal yang terjadi akibat lelehan lava erupsi gunung berapi yang bersentuhan langsung dengan air laut sehingga menyebabkan bentukan mineralnya tidak terpilah dengan baik, melainkan berbentuk geometri mirip bantal.

Disini pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan sungai dengan bebatuan besar di kedua sisinya. Air yang jernih mengalir diantara bebatuan terlihat menggoda untuk sekedar mencelupkan kaki merasakan kesegarannya. Sekilas, lava bantal mengingatkan pada sungai yang ada di pegunungan yang khas dengan bebatuan besar dan airnya yang masih jernih.

Selain pemandangan sungai yang cantik, di sekitar lokasi juga terdapat padang rumput luas yang biasa digunakan penduduk sekitar untuk menggembalakan ternak. Meskipun hanya lokasi ini hanya berupa sungai dan padang rumput saja, tentu saja bagi orang yang sudah penat dengan kehidupan perkotaan setiap hari, pemandangan seperti ini bagaikan oase dan cukup untuk mengistirahatkan pikiran sejenak.

Meskipun masih seadanya, fasilitas di kawasan Lava Bantal sudah cukup memadai seperti adanya area parkir, toilet, cafeteria, mushola, dan gazebo untuk para pengunjung beristirahat. Dan kini pengunjung juga bisa menjajal susur sungai seperti yang ada di kali suci. Para pengunjung akan dilengkapi dengan baju pelampung, pelindung kepala dan kelengkapan lainnya untuk menyusuri aliran sungai lava bantal menggunakan ban pelampung. Harga trek panjang (2km) adalah 55.000 rupiah, sedangkan trek pendek (200m) sebesar 30.000 rupiah.

Lava Bantal ada di Jalan Berbah – Prambanan, Desa Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Rute dari dari Candi Abang, ke barat lalu ke utara ikuti jalan aspal. Nantinya akan melewati lapangan dan sebuah jembatan, nah di bawah jembatan itulah lokasi wisata ini berada. Tidak ada biaya masuk, pengunjung hanya ditarik biaya parkir saja.

Sumber: https://visitingjogja.com/12793/lava-bantal-berbah/



Tebing Breksi



Tebing Breksi

Keindahan Tebing Breksi Jogja
Taman wisata Tebing Breksi adalah tempat wisata alam di Jogja. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi. Tebing batuan breksi yang memiliki corak yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Sejarah Wisata Tebing Breksi Jogja
Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.

Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan.

Tebing Breksi
Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja.

Potensi wisata yang dimiliki Tebing Breksi
Kehadiran tebing yang sekaligus dijadikan sebagai salah satu lokasi tempat wisata ini pasti mempunyai alasan tertentu yang membuat objek wisata ini disebut menjadi salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pasalnya, potensi wisata alam yang dimilikinya menawarkan banyak hal yang tidak boleh dilewatkan, diantaranya adalah pemandangan dinding tebing dengan ornamen patahan yang terlihat begitu artistik. Sebab, pada dasarnya tebing ini memang sudah terbentuk jutaan tahun yang lalu dan dijadikan sebagai tempat penambangan. Walaupun saat ini sudah tidak lagi dijadikan sebagai tempat penambangan, tapi sisa-sisa dari aktivitas penambangan tersebut mampu menghadirkan ornamen pahatan yang membuat tebing tersebut tampak seperti kue lapis.

Itulah yang menjadi salah satu potensinya, sehingga tebing yang satu ini menjadi sangat menarik untuk dikunjungi. Berfoto dengan latar tebing, sepertinya menjadi salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Oleh karena itu, tak heran jika tebing ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto, terutama bagi para pasangan yang sedang melakukan sesi pre wedding dan momen sepesial lainnya. Hal yang paling istimewa saat berada di tebing ini adalah, dari atas tebing para wisatawan bisa melihat keseluruhan kota Jogja, bahkan aktivitas masyarakat pun dapat terlihat dari atas tebing, seperti pesawat yang lepas landas, kendaraan yang hilir mudik dan lain sebagainya.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Tebing_Breksi
Diberdayakan oleh Blogger.