Konsep Sumber Daya Manusia: Teori X dan Teori Y McGregor





Sumber daya manusia adalah potensi dalam diri setiap individu yang bisa dikembangkan atau bisa berkembang melalui emperis. Emperis ini biasanya didapatkan dari tahapan pembelajaran, proses, dan nilai-nilai kemanusiaan yang telah didapatkan selama ia hidup di dunia.

Mengacu pada pengertian yang disampaikan oleh Nawawi bahwa sumber daya manusia adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi. Organisasi adalah kelompok yang terdiri dari berbagai elemen yang memiliki satu tujuan untuk dicapai. Artinya dalam organisasi terdapat orang-orang yang menjadi pemangku tertinggi yang biasa disebut dengan Top Manager, selanjutnya adalah Middle Manager dan terakhir adalah Lower Manager.

Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak adalah orang-orang yang bertugas mengambil keputusan penting. Manajer puncak diharuskan memiliki kemampuan konseptual yang tinggi (lebih baik daripada yang lain) dan juga kamampuan teknis yang baik. Kedua hal ini dibutuhkan untuk mencermati perkembangan dan melihat kondisi organisasi sehingga keputusan yang diambil mampu memberikan dampak positif bagi organisasi.

Manajer Menengah (Middle Manager)Manajer menengah harus bisa menggabungkan antara permintaan atasan dan bawahannya. Melaksanakan dan memahami dengan baik rencana operasi serta membuat kesinambungan antara keputusan yang ditetapkan oleh manajer puncak dan melihat kondisi yang ada di kehidupan bawahannya dalam operasionalnya.

Kemampuan konseptual dan teknis setidaknya proporsinya sama. Hal ini untuk membantunya membuat keputusan tepat yang sejalan dengan keinginan manajer puncak dan apabila ada kekurangan dari keputusan manajer puncak, menajer menegah bisa memberikan solusi yang membantu organisasi mencapai tujuannya.

Manajer Pelaksana (Lower Manager)Manajer pelaksana harus mampu melaksana rencana operasi yang telah dikembangkan oleh pihak manajer menengah. Untuk manajer pelaksana, kemampuan dalam hal teknis sangat ditekankan dan harus lebih tinggi dibandingkan dengan tingkatan manajer lainnya. Hal ini untuk mendukung rencana operasi yang baik sehingga tidak akan ada kegagalan dan kalaupun ada kegagalan tidak setinggi pengeluaran.

Namun dari ketiga hal itu, ada beberapa tahapan yang harus dipikirkan oleh setiap perusahaan atau organisasi yaitu produktivitas dari sumber daya manusianya. Hal utama dari semua tahapan itu adalah bagaimana memunculkan motivasi sehingga produktivitas tercapai dan mendorong kemajuan organisasi atau perusahaan.

McGregor mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang berkaitan dengan motivasi. Ungkapan tersebut dinyatakan dalam teorinya (Teori X dan Y). Teori tersebut menurut saya pribadi adalah tentang bagaimana manusia bersikap dan dari sikap inilah nantinya motivasi bisa disusun sebagai jalan keluarnya.

Teori X
Teori X yang dipaparkan berkaitan erat dengan sikap dan sifat dari manusia secara individu dalam pekerjaan. Ada tiga hal yang disebutkan oleh McGregor tentang manusia, antara lain:
  1. Malas untuk melakukan pekerjaan dan selalu berusaha untuk menghindarkan diri, sehingga mereka harus dipaksa untuk melakukan suatu pekerjaan.
  2. Cenderung tidak menyukai pekerjaan, sehingga diperlukan sedikit ancaman atau paksaan agar mereka mau melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Bentuk motivasi yang harus dilakukan adalah pemaksaan atau pengendalian yang ketat.
  3. Lebih suka diarahkan, dituntun, dan dibimbing dalam melakukan pekerjaan.

Teori Y
Teori Y ini berlawanan dengan Teori X, karena di sini disebutkan bahwa manusia itu:
  1. Tidak sungguh-sungguh bersifat menolak pekerjaan. Mereka akan bekerja dengan baik asalkan diberi motivasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
  2. Mampu melatih dirinya dan meningkatkan kemampuannya asalkan diberikan kesempatan yang banyak. Mereka mampu mengendalikan diri sendiri dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
  3. Kemalasan dan penolakan akan tanggungjawab bukan merupakan sifat dasar dan pembawaan manusia. Hal tersebut lebih banyak disebabkan oleh situasi sesaat saja.
  4. Mempunyai kemampuan tinggi untuk berkreasi dan mampu menghasilkan pekerjaan besar. Namun yang harus digali hanya sebagian kecil dari potensi dirinya.

Kedua teori tersebut memang saling berlawanan, Teori X menyebutkan tentang hal negatif dalam diri manusia dan Teori Y lebih pada hal positifnya. Ini sejalan dengan sifat manusia yang kadang berubah-ubah sesuai kondisi mental dan emosionalnya. Untuk memahami sumber daya manusia, kita didorong untuk memahami bagaimana manusia itu berprilaku, potensi dalam diri manusia, dan hal-hal lainnya yang menyebutkan dirinya sebagai manusia seutuhnya. Karena manusia adalah sumber dan objek persolan.

Sebagaimana layaknya manusia yang memiliki kecenderungan akan kebaikan dan keburukan. Jika ditarik kesimpulan dari teori yang disampaikan oleh McGregor, manusia adalah hal terbesar dalam kehidupan organisasi karena sifatnya yang cenderung berubah-ubah.

Perubahan sikap ini tidak dimiliki semenjak lahir melainkan karena dorongan dan keinginan yang menjadikannya berat untuk melakukan sesuatu; menyelesaikan tanggungjawab yang diberikan. Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa manusia akan lebih mudah diajak ketika diberikan dorongan dan pengertian-pengertian tentang tanggungjawabnya.


Referensi: A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep, Teori, dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik dan Bisnis)

Diberdayakan oleh Blogger.