Berlayar Menjemput Bahagia

Pixabay
Oleh: Ahmed Fauzy Hawi
CINTA yang tumbuh dalam dada adalah apa yang sering kita sebut bahagia, namun jauh di sana ada luka yang mungkin saja masih menganga. Bagaimana kita menyembuhkannya dan bagaimana kita bersikap untuk segala hal yang memaksa air mata jatuh? Cinta, memang adalah sesuatu yang tumbuh tanpa disengaja, tanpa diduga, dan tanpa diminta namun cinta adalah rasa yang harus dijaga, dirawat, dan dipupuk sehingga kita bisa memetik bahagia yang sesungguhnya. Hati, satu bagian yang sangat rapuh dan mudah terluka. Namun ia adalah sesuatu yang tidak mudah goyah dan senantiasa memegang teguh apa yang dipercayanya. Perasaan yang tumbuh pertama kali mengetuknya, membawanya ke logika-logika dan segala alasan yang termuat di kepala.


Berlayar Menjemput Bahagia - Perjuangan
Kita adalah satu bagian yang kadang lupa, bahwa sesungguhnya hal paling berjasa dalam hidup adalah hati tersebut. Kepala kita yang hanya berisikan logika-logika dan cikal bakal pengetahuan adalah kekosongan semata. Ilmu yang mengakar dan tumbuh seperti pohon adalah kebodohan yang semata. Kepala tidak pernah bisa memoles apa yang tertera dalam dada, ia hanya bisa mengira-ngira tanpa sekalipun fakta.

Perasaan seperti jatuh cinta, getarnya akan ditangkap oleh hati. Pertemuan yang kadang tidak disengaja adalah awal semua cerita dimulai, waktu-waktu yang dihabiskan dan hal yang berangkat dari masa depan sejatinya ringkasan kecil mengenai apa yang kita harapkan; jika kita pernah berdoa, meminta bahagia tentu Tuhan akan menjawab di hari kemudian.

21 (duapuluh satu) Februari adalah hal yang mungkin tidak akan dilupakan, bukankah begitu Sayang? Perkenalan yang tidak pernah diduga dan disangka, pertukaran olah kata dan jatuh cintanya prosa pada bahagia. Kita adalah sepasang rasa yang sama-sama tenggelam di tengah-tengah cerita.

Perkenalan dan kisah yang kita jalani telah teramat panjang, namun sesungguhnya ini baru permulaan dari semua hal yang kita harapkan. Bercita-cita tentang segala semoga dan berharap doa adalah segala bahagia yang diminta.

Sayang, aku ingin menjemput bahagia. Di temani kamu, ketika berlayar jauh menyeberangi lautan ganas dan berombak. Jadikan cintamu sebagai tujuan dan akhir dari segala pencarian. Bahagia, biarkan segala duka merelakan dirinya tanpa pernah lupa air mata membasuh segala luka.
Terima kasih telah menemaniku berjuang, meski kadang realita jauh dari ketabahan. Cintamu adalah segala hal yang membantuku tangguh, membawa perih jauh. Mungkin bukanlah cerita menarik yang tertuang di sini, namun biarkanlah segalanya tersimpan rapi dalam dada.

Biarkan semuanya kembali tenang, sebelum perkenalan meminta pertanggungjawaban. Kita adalah rasa yang singgah di pinggiran hati dalam lamunan penuh arti. Rinduku adalah hal yang seharusnya kau kenali, dari perjalanan dan pengalaman-pengalaman yang ditelusuri.

Tidak perlu tergesa-gesa, biarkan saja hubungan ini berjalan dengan semestinya karena pada suatu waktu yang entah kapan. Bahagia sudah bisa dipastikan akan memeluk kita. Kita hanya perlu percaya, jalan panjang yang membentang adalah sebuah bukti bahwa kita pernah berjuang menentang masa-masa sulit. Permasalahan yang datang, jadikanlah sebagai petuah yang membawa kita pada kedewasaan untuk masing-masing usia.

Terkadang, kita hanya perlu percaya dengan apa yang kita pilih meski kita tidak pernah bisa menebak masa depan. Semua jalan yang dilalui adalah cerita dan ruas-ruas jalan adalah penguatnya, memberi kita pilihan-pilihan. Nanti, semua hal yang ada di sana, jalan yang pernah kita pilih adalah bukti bahwa kita pernah berjuang.

1 (tahun) lebih telah kita lalui. Cerita-cerita dan air mata kadang menghiasi. Pertengkaran kecil membawa segala perih pedihnya sendiri. Namun, biarkanlah semua hal itu menjadi kenangan yang menjadikan kita semakin menyayangi satu sama lain.

Biarkan cintamu utuh dan biarkan cintaku merengkuh tubuhmu. Dalam kenangan yang kadang menyesakkan. Dalam kepedihanku yang kadang membuatmu enggan membaca segala pengalaman, biarkan cinta kembali mengingatkan bahwa sesungguhnya berjuang adalah salah satunya jalan untuk kembali pada masa depan.

Perasaan yang kadang membawamu pada kepedihan-kepedihan dan kekhawatiran-kekhawatiran yang kadang membuatmu takut untuk mengingat segala hal yang berkaitan dengan masa silam. Adalah bukti bahwa hidup terus berjalan dan kenangan selalu tertinggal di belakang. Setiap siapa pun yang pernah jatuh dalam pelukan seseorang, memiliki kisahnya sendiri dan itu harus diterima oleh semua orang. Karena merelakan sesuatu itu tidak harus dengan berusaha menerimanya melainkan dengan bagaimana tetap membawanya ke masa depan sebagai teguran-teguran.

Segala perih pedih yang tertinggal, Sayang. Cerita yang tertuang jauh sebelum kau datang adalah apa yang membawaku bertemu denganmu, seharusnya kau belajar menerimanya bukan terus-terusan menghindarinya. Cintaku yang dulu telah terkubur dalam bersama kepergian-kepergian dan kehilangan. 

Bagaimana kabar perasaanmu sekarang, masihkah ia merasa enggan bercerita? Masihkah ia memberatkan kenangan-kenangan? Angan yang jatuh menyentuh rongga-rongga dadamu setelah logika turut serta mengentaskan segalanya.

Tidak perlu kau pusingkan, hidup adalah kamu bukan dia yang telah lebih dulu pulang. Cinta dan segala rasa tentangmu, diam di sini bersama segala doa-doa.

Kehidupan adalah apa yang aku sebut sebagai kematian-kematian sedangkan aku berusaha berlayar menjemput bahagia, dalam getar dan getirnya harapan yang melangit menunggu jawaban. Laksana lautan dalam tertanam karang-karang, hidup adalah duri-duri yang bertebaran di jalanan bersama tangisan-tangisan. Dan aku terus saja membentangkan layar, menuju doa-doa yang telah menunggu.

Ombak yang kadang ganas, badai menari-nari berusaha mengajakku singgah dan ikut berpesta. Layar kapalku terhembus angin, robek di cakar malam dan siang hari. Matahari menguliti warna-warnanya yang semula penuh keindahan namun segala hal yang telah memudar adalah kisah dan cerita yang akan kembali didongengkan orang-orang.

Aku tidak pernah bisa menebak bagaiman hatimu, bagaimana seharusnya kau menanggapi segala cerita yang pernah kutulis? Pengalaman-pengalaman yang jauh tertinggal di belakang bersama kehilangan-kehilangan.

Cintamu laksanan lautan, kadang berombak dan penuh badai. Namun kau selalu membawaku ke daratan dengan selamat. Aku berlayar dengan perasaan cemas dan mawas, menjemput bahagia yang kau tawarkan. 

Cintamu memang utuh sayang, namun ia juga membawa perih pedih dalam dada meski tidak selamanya memekakkan telinga dan menenggelamkan ketabahan. Cintamu selalu tenang dan tidak jarang sekali-kali membawa badai yang hampir saja menenggelamkanku ke dasar. Aku sadar bahwa perbedaan begitu terlihat dalam pandangan kita dan pemahaman-pemahaman kita berbeda jauh; tentang sebuah hal; tentang bagaimana seharusnya bersikap; tentang pilihan-pilihan dan bermacam gelombang yang coba dihalau.


Aku berlayar jauh
Melewati batas ruang dan waktu
Meninggalkan segala hal yang tertahan
Meninggalkan segala hal yang tertinggal


Aku jauh mengitari lautan
Tercengkeram distorsi dan tipu daya rasa
Aku berlayar jauh
Membelah lautan ganas
Berombak dan penuh badai


Dalam perjalan menaklukan masa silam
Kau datang membawa penawaran
Dari kehabisan bekal kapal
Aku berlayar menuju masa depan
Bertemu kamu dan perkenalan


Aku berlayar
Menjemput bahagia
Di temani kamu dan segala harapan
Masa depan yang masih samar
dan kenang yang begitu kental


Aku berlayar
menjemput bahagia
Bersamamu, segala hal
Doa-doa melangit
Dibawa camar dari tengah samudera
Ke taman di mana Tuhan
Menciptakan segala perasaan


________________________________
Yogyakarta, 05 Agustus 2018
Untuk Seseorang yang Menemaniku
Berjuang dan Bertahan dengan Segala Ujian Renita Amara Sasti
Diberdayakan oleh Blogger.