Seperti Bohlam
Puisi Karya Ahmed Fauzy Hawi
Kita, laksana bohlam / Merah delima matamu, temaram rona matakuAda saat di mana cinta penuh amarah
Melekat di dalamnya kecewa; membawa perih
Pedih yang merobek dada sungguh
Di lain pihak
Cinta datang dengan cahaya yang sewaktu-waktu temaram
Begitupun dengan ragam rasa
Lahir dengan alasan-alasan
yang kadang masih dipertanyakan kejelasannya
Kita ibarat sebuah lampu yang sampai pada ambang batas
Namun masih berusaha hidup
Kita ibarat bohlam
Sedikit redup namun enggan meredup
Kita adalah dua alasan
Berani bangkit dan berusaha
Berjuang dan berkorban
Atas apa yang ditetapkan
Yogyakarta, 18 Maret 2019
Leave a Comment